Ini cerita tentang masa lalu


everybody still have a past. saya, kamu, orang lain, teman-teman, semuanya pasti punya.
with or without our denial, it has been always there.
tapi apakah masa lalu itu pantas atau tidak untuk diingat, kembali lagi ke 'tipe apakah si masa lalu tersebut?'
apakah tipe yang diingat hanya sebagai bahan tertawaan? atau bahan renungan? apakah tipe yang bisa membangkitkan kenangan dan perasaan? atau tipe yang hanya disimpan di dalam kotak di sebuah lemari yang terkunci rapat, dan akan selalu ada disana dan akan tetap menjadi masa lalu?

seorang sahabat/teman baik/partner baik saya pernah berkata," masa lalu ya masa lalu. udah kayak barang bekas. bisa dilihat, tapi ga akan bisa dipakai lagi." saya Amini kata-katanya.
dan saya pun melihat ternyata banyak juga orang yang memiliki pemikiran sama seperti dia.

tapi benarkah? apakah sekuat apapun godaan untuk kembali mengecap indahnya masa lalu itu tetap tak akan bisa merubah prinsip orang-orang tersebut?
apakah tidak mungkin terpikirkan dalam benak mereka untuk mem-flashback waktu karena ternyata masa sekarang tak seindah masa lalu?

secara manusiawi, ya. bisa saja adalah jawabannya.
apakah sahabat/teman baik/partner baik saya itu bisa bertahan dengan apa yang telah menjadi prinsipnya? sekali lagi saya Amini kata-katanya.

karena saya tak ingin menjadi masa lalunya. saya ingin menjadi masa sekarang, dan masa depan bagi nya.
0 Responses